5 bulan berlalu dan aku masih mencoba melepaskan diri dari belenggu memori sebelas bulan itu..
Hujan yang yang turun diluar rumahku saat ini kembali menyibak kenangan setahun yang lalu. Iya, setahun yang lalu. Saat saat dimana kita masih bersama. Sebelas bulan itu bukan tanpa arti. Sebelas bulan itu benar benar memberikan aku suatu pengalaman, pengalaman memilikimu, pengalaman dicintai olehmu. Tapi mungkin karena salah siapa-entahlah aku tidak peduli-akhirnya sesuatu memisahkan kita.
Perpisahan bukan hanya
perihal membukukan mesin waktu. Namun malah mengaktifkan bom waktu. Hingga
semua meledak dalam ribang yang agung. Tak pernah aku rasakan damba yang
sebegininya. Selain sejak ditinggal kamu, sesaat setelah lengkung senyummu
lenyap ditelan cahaya berkecepatan tinggi. Bergerak menjauh. Semua hanya
mendekatkan aku, pada kesepian.
Selalu memejamkan mata, masih mencoba menyeman sunyi, yang hadir malah bayangmu. Lagi. Aku hembuskan percik kenangan di membran kepala, kemudian menyundut api kesendirian. Lalu aku terbakar di dalamnya. Bersama kamu. Kenangan kita.
Hingga kini. Aku masih melambaikan tangan ini. Padamu yang telah
lama pergi.
No comments:
Post a Comment