Monday, December 3, 2012

Perhaps You by Stephanie Zen

Sinopsis

Tak tahukah kau seperih apa perasaan hati yang tak terbalas? Menanti sesuatu yang tak kunjung datang?

Hari berganti hari, tetapi arah hatiku tak pernah berubah -- selalu tertuju kepadamu. Aku tak pernah jenuh menunggu.. menunggu untuk kau cintai. Namun, kau hanya menganggapku lalu. Seperti kasat mata aku bagimu.

Terkadang lelah menyuruhku menyerah, memintaku berhenti melakukan perbuatan sia-sia dan mulai mencari cinta baru. Namun, bagaimana mungkin aku sanggup melakukannya, kalau semua tentangmu mengikuti seperti bayangan menempel di bawah kakiku? Dan bagaimana pula caranya membakar habis semua rindu yang bertahun mengendap di hatiku?

Aku berharap mendapatkan jawaban darimu.
Namun, kau tetap membisu, membuatku lebih lama menunggu.

*sinopsise ngggh yaa *


  "Apa?"
  "Jangan pergi...."
  "Aku tau aku salah, By, aku egois. Tapi belakangan ini, setelah ex-crush mu.."
  "Daniel" potong Abby.
Chris menarik napas, jengah. "Iya, setelah Daniel kembali, dan kamu mulai dekat lagi sama dia, aku membayangkan aku kehilangan kamu... dan aku nggak sanggup."
  "Chris, I didn't walk away. YOU let me go."
Kalimat Abby itu sepertinya sanggup menghempasnya seperti ombak besar yang menghempas istana pasir di pantai hingga hancur, tapi kini efek itulah yang ditimbulkan kalimat Abby padanya... menghempasnya hinggga hancur.
  "Iya, aku tau, By.. hm.. aku tau aku nggak pantas, tapi... I'm thinking about... would you mind to start all over again? Aku... aku memang belum bisa menjanjikan apa-apa ke kamu, belum bisa menawarkan apa pun untukmu..."
  "Kamu apa ngga akan merasa bersalah lagi sama Ferra?" tuntut Abby, tepat pada sasaran. Ah, betapa Chris lupa, Abby gadis yang cerdas.
  "Tidak sebesar rasa takutku kehilangan kamu"
Abby diam, dan Chris merasa saat ini ia seperti telur di ujung tanduk. Seperti terdakwa kasus berat yang sedang menunggu apakah hakim akan menjatuhkan hukuman mati padanya, atau hukuman yang lebih ringan.
Ia sudah mengutarakan semua yang perlu dan ingin ia utarakan, sekarang tinggal menunggu keputusan Abby...
  "Oke"
  "Apa?" tanya Chris setengah tak percaya.
  "I don't mind to start all over again."
Rupanya sang hakim bukan hanya menjatuhkan vonis hukuman mati, namun ia justru memvonisnya bebas!
  "Thanks, By.... Aku...."
  "Iya, sama-sama, Beby"
Satu panggilan itu cukup membuat Chris yakin, ia sudah mendapatkan Abby-nya kembali. Dan kali ini, tak seperti dulu, ia akan menjaga gadis itu dengan baik.
Ia tak akan pernah menyia-nyiakan Abby lagi.
  "And, Chris?"
  "Ya?" tanya Chris bersemangat.
  "Sama seperti dulu, aku ngga minta banyak.. aku hanya minta satu hal."
  "Ya?"
  "Just keep loving me"
Chris tersenyum. "I've never stopped, Abby"

No comments:

Post a Comment